Agro wisata Kaligua merupakan obyek wisata perkebunan teh di dataran tinggi dengan diikuti sarana pendukung potensi alam yang indah dan sejuk. Agro wisata Kaligua tersebut berada di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes atau sekitar sepuluh kilometer dari arah Kota Kecamatan Paguyangan. Lokasi obyek wisata ini dapat dilalui dengan menggunakan jalur transportasi darat melalui jalur pantura Brebes atau Tegal-Bumiayu. Adapun dari arah jalur selatan, pengunjung wisata dapat melalui Purwokerto-Paguyangan. Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial Belanda. Pabrik dibangun pada tahun 1889 untuk memproses langsung hasil perkebunan menjadi teh hitam. Kebun ini dikelola oleh warga Belanda bernama Van De Jong dengan nama perusahaan Belanda John Fan & Pletnu yang mewakili NV Culture Onderneming. Sebagai penghargaan makam Van De Jong masih terawat sampai saat ini di lokasi kebun Kaligua.Konon pada saat pembanguan pabrik, para pekerja membawa ketel uap dari Paguyangan menuju Kaligua ditempuh dalam waktu 20 hari. Peralatan tersebut dibawa dengan rombongan pekerja yang berjalan kaki naik sepanjang 17 km. Selama proses pengangkutan tersebut, para pekerja pada saat istirahat dihibur oleh kesenian ronggeng Banyumas. Sampai sekarang setiap memperingati HUT pabrik Kaligua setiap tanggal 1 Juni selalu ditampilkan kesenian tradisional tersebut.
Perkebunan teh Kaligua berada pada ketinggian 1200 - 2050 m dpl. Kondisi udara sangat dingin, berkisar 8° - 22° C pada musim penghujan dan mencapai 4° -12° C pada musim kemarau. Jadi tidak heran kalau wilayah perkebunan teh ini hampir selalu diselimuti kabut tebal. Perkebunan teh tersebut terletak di lereng barat Gunung Slamet(3 432 m dpl)yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau jawa setelah Gunung Semeru. Dari salah satu tempat di perkebunan teh Kaligua kita dapat menikmati keindahan puncak gunung Slamet dari dekat, yaitu puncak Sakub. Nah jika ke Kaligua maka sempatkanlah untuk menikmati keindahan panorama indah, sekaligus kita dapat melihat keindahan gunung Ciremai, Tegal, dan Cilacap.
Di kali gua sendiri banyak fasilitas di dalam nya yang seru buat di nikmati seperti ada Gua Jepang, pabrik teh kali gua, telaga renjeng, tuk bening, out bond dll.
1. Gua jepang
Masa penjajahan Jepang memang sudah lewat. Tetapi, jejak kekejaman
dan peninggalan yang diturunkan masih berbekas. Nah, buat anda yang
ingin menyaksikan salah satu bangunan atau tepatnya gua yang dijadikan
sebagai tempat persembunyian para petinggi militer Jepang saat berkuasa
di Indonesia, anda bisa singgah ke sebuah gua bernama Gua Jepang yang
dibuat pada tahun 1941 – 1942.
Tempat ini sangat dekat dengan Agrowisata Kaligua. Dari kantor pusat
pengelolaan perkebunan teh, jarak Gua Jepang hanya 1 km saja. Jadi,
untuk anda yang sedang berwisata kebun ke Agrowisata Kaligua, anda bisa
menengok gua yang menyisakan cerita sangat miris untuk korban kekejaman
romusha yang dulu bekerja keras dengan upah hanya 5 sen perhari, tanpa
istirahat, tanpa makan dan minum sambil mengayunkan cangkul dan linggis
untuk membuat gua persembunyian sedalam 800 meter.
Gua Jepang ini letaknya berada di Blok Sirah 1 kawasan perkebunan teh
Kaligua, tepatnya berada di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Armada paling tepat untuk bisa lancar
menuju ke Gua Jepang tentu saja motor karena dengan mengendarai motor,
anda bisa banyak melakukan banyak manuver. Apalagi akses di kawasan
perkebunan teh berupa bebatuan yang ditata begitu rapi.
Tetapi, kalau anda ingin menggunakan mobil juga tidak masalah. Hanya
saja, anda harus siap ‘goyang kanan dan goyang kiri’ saat melewati
jalanan di perkebunan. Bonus buat anda yang menggunakan motor, anda bisa
menikmati segarnya AC raksasa. Kenapa AC raksasa? Karena segar dan
bersihnya udara sudah pasti bisa anda rasakan secara langsung saat anda
menjejakan kaki di Agrowisata Kaligua.
Anda harus memarkirkan kendaraan anda terlebih dulu. Tarif parkir
untuk motor Rp2.000*, dan tarif mobil Rp4.000*. Sedangkan harga tiket
masuk ke Gua Jepang adalah Rp2.000* per orang. Sangat murah, kan? Dengan
harga segitu, anda bisa merasakan sensasi hasil karya orang pribumi
yang diperah keringatnya untuk membuat terowongan atau gua dibawah bukit
perkebunan teh.
Anda juga masih harus berjalan sekitar 250 meter untuk bisa sampai ke
mulut gua dari tempat parkir kendaraan anda. Nah, buat anda yang sedang
gencar menurunkan berat badan, ajang jalan sehat di sekitar perkebunan
teh sangatlah tepat untuk anda lakukan. Karena, jalanannya naik turun
dan penuh dengan belokan sebagai akses menuju ke tiap-tiap blok
perkebunan teh di Agrowisata Kaligua. Dan buat anda yang tidak pernah
berolahraga, mungkin anda akan ngos ngosan dengan nafas berat mengingat
medan yang tidak terlalu bersahabat dengan anda.
Untuk mencari aman, akan jauh lebih baik kalau anda didampingi oleh
pemandu yang banyak dijumpai di sekitar gua. Mereka akan mendampingi
penyelusuran anda menuju ke tiap-tiap ruangan yang ada di Gua Jepang.
Untuk tarif jasa mereka, anda cukup membayar seikhlasnya tetapi dengan
harga yang pantas, antara Rp10.000* – Rp.20.000*.
Mereka akan mengantarkan anda menyelusuri lorong-lorong yang telah
diberi lampu penerangan untuk memudahkan para pengunjung yang ingin
masuk serta mengurangi sensasi rasa takut karena memang gua ini terasa
begitu sempit, pengap dan lembab. Biar pun lebarnya sekitar 1,5 meter
tetapi karena terkungkung di dalam ruangan tanpa cahaya matahari, anda
pasti juga akan merasakan sesuatu yang berbeda.
Hening, menyeramkan, dan ngeri mengingat tempat ini dulu pernah
dijadikan sebagai ‘ladang pembantaian’ pekerja romusha kalau mereka
membantah perintah tentara Jepang, atau bahkan malas bekerja karena
sudah tidak punya tenaga lagi untuk menggerakan tubuh. Mereka yang
menjadi pekerja romusha adalah para pemuda yang ‘diciduk’ dari beberapa
desa disekitar kawasan Kaligua, seperti dari Desa Pandansari, Desa
Taman, Desa Kalikidang, Desa Kaligua, dan Desa Gronggongan.
Panjang lorong yang aman untuk dijangkau oleh para pengunjung seperti
anda adalah sekitar 300 meter. Tetapi, jarak seperti itu pun terasa
begitu panjang dan melelahkan. Disana, anda akan diantar menuju ke
berbagai ruang. Dan saat anda berada di dalam gua, anda juga harus
memperhatikan langkah anda agar tidak terantuk dinding dan langit-langit
gua yang bisa membuat kepala benjol seketika.
Lampu-lampu yang dipasang memang sangat membantu. Hanya saja
diberbagai titik kegelapan harus anda lalui juga. Disana, anda akan
diantar menuju ke Ruang Sidang. Ruangan ini sering digunakan oleh para
petinggi tentara Nipon untuk menyusun rencana, melakukan rapat-rapat
penting, serta digunakan sebagai tempat untuk menyidang para tahanan.
Anda juga akan diantar menuju Ruang Tahanan yang dulu digunakan sebagai
tempat untuk menahan para pekerja romusha yang dinilai melanggar aturan.
Sedangkan Ruang Pembantaian acap kali digunakan sebagai tempat untuk
membunuh para tahanan. Caranya pun sangat kejam. Ada yang dicambuk, dan
ada juga yang dipenggal kepalanya. Dan semua itu bergantung dari tingkat
kesalahan yang dilakukan oleh para tahanan. Setelah dinyatakan tewas,
mayat-mayat mereka dikubur atau kemudian dilempar kesungai dengan aliran
air deras dari sebuah pintu khusus. Dan yang terakhir adalah Ruang
Lawet atau ruangan untuk kelelawar. Binatang-binantang ini memang
menjadi penghuni tempat lembab itu dan mereka membuat sarang disana
hingga kini.
Setelah anda berada di dalam Gua Jepang selama 1 – 1,5 jam, anda akan
diantar kembali ke peradaban masa kini. Masa dimana tidak ada lagi
pekerja romusha yang diharuskan bekerja 24 jam. Dengan berkunjung ke gua
ini, setidaknya anda bisa menyaksikan secara langsung saksi bisu
kekejaman penjajahan Jepang yang hanya menguasai Indonesia selamat 3,5
tahun saja. Selamat berwisata sejarah.
2. Pabrik Teh Kaligua
Perkebunan teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran tinggi yang terletak Kaligua di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tepatnya di wilayah Brebes bagian Selatan. Wisata agro Kaligua dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Jawa Tengah dan merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan
optimalisasi aset perusahaan dengan daya dukung potensi alam yang indah.
Hasil pengolahan perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea)
dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk. Jadi
wisatawan yang berkunjung dapat langsung menikmati hangatnya teh hitam
(black tea) Kaligua atau dapat membeli sebagai oleh-oleh.
Teh Club
Teh Hitam (Black Tea)
3. Telaga Renjeng
Telaga Ranjeng atau juga yang biasa dikenal dengan Telaga Renjeng berlokasi di
Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan. Telaga ini dibagun pada tahun 1924
sebagai bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani Pekalongan
Timur. Berada di bawah kaki Gunung Slamet, cagar alam tersebut memiliki
luas 48,5 hektar terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga.
Dahulu kala, Telaga Ranjeng merupakan tempat mandi para tokoh kerajaan di
Jawa. Selain udaranya yang sejuk daya tarik kawasan ini adalah
pemandangan hutan lindung yang hijau serta ribuan ikan lele yang jinak dan
dianggap keramat. Konon ikan-ikan tersebut dianggap sebagai penghuni
telaga. Pengunjung akan dipersilakan untuk memberi makan ikan-ikan
tersebut dengan roti. Tidak perlu khawatir jika kita tidak membawa roti karena
di sana ada beberapa pedagang yang menjual roti. Kawasan Telaga Ranjeng
juga sangat dekat dengan perkebunan teh Kaligua yang dikelola oleh PTP milik
pemerintah (BUMN). Di sana kita bisa menikmati tea walk, yaitu berjalan-jalan
mengelilingi kebun dengan udara yang segar serta pemandangan yang
indah. Bagi keluarga yang membawa anak-anak juga tidak perlu khawatir. Di
sana, terdapat kolam renang mini dan area outbond. Selain menikmati
indahnya kebun teh di kawasan perkebunan teh Kaligua juga terdapat Gua Jepang.
Gua ini adalah gua buatan pada zaman penjajahan Jepang yang konon digunakan
sebagai tempat persembunyian tentara Jepang. Panjang gua ini sebenarnya
adalah 800 meter. Namun pengunjung hanya diizinkan untuk menelusuri 300 meter
saja demi keamanan dan kenyamanan. Tempat ini juga memiliki puncak
tertinggi yaitu Puncak Sakub yang berada pada ketinggian kurang lebih 2.060
mdpl. Kita bisa menuju ke Puncak Sakub dengan berjalan kaki ataupun menggunakan
mobil.
4. Tuk Benih
Tuk Benih adalah salah satu sumber mata air jernih yang mengalir langsung dari kaki gunung slamet, tak hanya indah air nya sangat jernih dan segar bisa juga langsung di konsumsi karna kandungan air higenis sekali.
5. Out Bond
Dikaligua juga menyediakan game buat anak2 serta orang dewasa jadi bagi anda yang ingin menghabiskan wekeend ke kaligua tidak usah bingung karena jenuh ingin kegiatan lain jadi bisa mencoba untuk out bond bersama keluarga atau rekan2 kerja, sekolahm, dll. tidak hanya menyediakan out bond saja ada juga lapangan tenis, lapangan sepak bola, takraw, volle, dan masih banyak lagi. bagi anda yang ingin menginap pun disini tersedia berbagai villa untuk bermalam dan menikmati malam nya kaligua.
villa yang tersedia dikaligua.
Sekian yang saya sampaikan mengenai Agro Wisata Kebun Teh Kaligua di Kota Bumiayu Brebes Jawa Tengah, Semoga bermanfaat. amiin
Selamat Berkunjung, Terimakasih :)
Wassalamualaikum wr.wb
Di kali gua sendiri banyak fasilitas di dalam nya yang seru buat di nikmati seperti ada Gua Jepang, pabrik teh kali gua, telaga renjeng, tuk bening, out bond dll.
1. Gua jepang
Masa penjajahan Jepang memang sudah lewat. Tetapi, jejak kekejaman dan peninggalan yang diturunkan masih berbekas. Nah, buat anda yang ingin menyaksikan salah satu bangunan atau tepatnya gua yang dijadikan sebagai tempat persembunyian para petinggi militer Jepang saat berkuasa di Indonesia, anda bisa singgah ke sebuah gua bernama Gua Jepang yang dibuat pada tahun 1941 – 1942.
Tempat ini sangat dekat dengan Agrowisata Kaligua. Dari kantor pusat pengelolaan perkebunan teh, jarak Gua Jepang hanya 1 km saja. Jadi, untuk anda yang sedang berwisata kebun ke Agrowisata Kaligua, anda bisa menengok gua yang menyisakan cerita sangat miris untuk korban kekejaman romusha yang dulu bekerja keras dengan upah hanya 5 sen perhari, tanpa istirahat, tanpa makan dan minum sambil mengayunkan cangkul dan linggis untuk membuat gua persembunyian sedalam 800 meter.
Gua Jepang ini letaknya berada di Blok Sirah 1 kawasan perkebunan teh Kaligua, tepatnya berada di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Armada paling tepat untuk bisa lancar menuju ke Gua Jepang tentu saja motor karena dengan mengendarai motor, anda bisa banyak melakukan banyak manuver. Apalagi akses di kawasan perkebunan teh berupa bebatuan yang ditata begitu rapi.
Tetapi, kalau anda ingin menggunakan mobil juga tidak masalah. Hanya saja, anda harus siap ‘goyang kanan dan goyang kiri’ saat melewati jalanan di perkebunan. Bonus buat anda yang menggunakan motor, anda bisa menikmati segarnya AC raksasa. Kenapa AC raksasa? Karena segar dan bersihnya udara sudah pasti bisa anda rasakan secara langsung saat anda menjejakan kaki di Agrowisata Kaligua.
Anda harus memarkirkan kendaraan anda terlebih dulu. Tarif parkir untuk motor Rp2.000*, dan tarif mobil Rp4.000*. Sedangkan harga tiket masuk ke Gua Jepang adalah Rp2.000* per orang. Sangat murah, kan? Dengan harga segitu, anda bisa merasakan sensasi hasil karya orang pribumi yang diperah keringatnya untuk membuat terowongan atau gua dibawah bukit perkebunan teh.
Anda juga masih harus berjalan sekitar 250 meter untuk bisa sampai ke mulut gua dari tempat parkir kendaraan anda. Nah, buat anda yang sedang gencar menurunkan berat badan, ajang jalan sehat di sekitar perkebunan teh sangatlah tepat untuk anda lakukan. Karena, jalanannya naik turun dan penuh dengan belokan sebagai akses menuju ke tiap-tiap blok perkebunan teh di Agrowisata Kaligua. Dan buat anda yang tidak pernah berolahraga, mungkin anda akan ngos ngosan dengan nafas berat mengingat medan yang tidak terlalu bersahabat dengan anda.
Untuk mencari aman, akan jauh lebih baik kalau anda didampingi oleh pemandu yang banyak dijumpai di sekitar gua. Mereka akan mendampingi penyelusuran anda menuju ke tiap-tiap ruangan yang ada di Gua Jepang. Untuk tarif jasa mereka, anda cukup membayar seikhlasnya tetapi dengan harga yang pantas, antara Rp10.000* – Rp.20.000*.
Mereka akan mengantarkan anda menyelusuri lorong-lorong yang telah diberi lampu penerangan untuk memudahkan para pengunjung yang ingin masuk serta mengurangi sensasi rasa takut karena memang gua ini terasa begitu sempit, pengap dan lembab. Biar pun lebarnya sekitar 1,5 meter tetapi karena terkungkung di dalam ruangan tanpa cahaya matahari, anda pasti juga akan merasakan sesuatu yang berbeda.
Hening, menyeramkan, dan ngeri mengingat tempat ini dulu pernah dijadikan sebagai ‘ladang pembantaian’ pekerja romusha kalau mereka membantah perintah tentara Jepang, atau bahkan malas bekerja karena sudah tidak punya tenaga lagi untuk menggerakan tubuh. Mereka yang menjadi pekerja romusha adalah para pemuda yang ‘diciduk’ dari beberapa desa disekitar kawasan Kaligua, seperti dari Desa Pandansari, Desa Taman, Desa Kalikidang, Desa Kaligua, dan Desa Gronggongan.
Panjang lorong yang aman untuk dijangkau oleh para pengunjung seperti anda adalah sekitar 300 meter. Tetapi, jarak seperti itu pun terasa begitu panjang dan melelahkan. Disana, anda akan diantar menuju ke berbagai ruang. Dan saat anda berada di dalam gua, anda juga harus memperhatikan langkah anda agar tidak terantuk dinding dan langit-langit gua yang bisa membuat kepala benjol seketika.
Lampu-lampu yang dipasang memang sangat membantu. Hanya saja diberbagai titik kegelapan harus anda lalui juga. Disana, anda akan diantar menuju ke Ruang Sidang. Ruangan ini sering digunakan oleh para petinggi tentara Nipon untuk menyusun rencana, melakukan rapat-rapat penting, serta digunakan sebagai tempat untuk menyidang para tahanan. Anda juga akan diantar menuju Ruang Tahanan yang dulu digunakan sebagai tempat untuk menahan para pekerja romusha yang dinilai melanggar aturan.
Sedangkan Ruang Pembantaian acap kali digunakan sebagai tempat untuk membunuh para tahanan. Caranya pun sangat kejam. Ada yang dicambuk, dan ada juga yang dipenggal kepalanya. Dan semua itu bergantung dari tingkat kesalahan yang dilakukan oleh para tahanan. Setelah dinyatakan tewas, mayat-mayat mereka dikubur atau kemudian dilempar kesungai dengan aliran air deras dari sebuah pintu khusus. Dan yang terakhir adalah Ruang Lawet atau ruangan untuk kelelawar. Binatang-binantang ini memang menjadi penghuni tempat lembab itu dan mereka membuat sarang disana hingga kini.
Setelah anda berada di dalam Gua Jepang selama 1 – 1,5 jam, anda akan diantar kembali ke peradaban masa kini. Masa dimana tidak ada lagi pekerja romusha yang diharuskan bekerja 24 jam. Dengan berkunjung ke gua ini, setidaknya anda bisa menyaksikan secara langsung saksi bisu kekejaman penjajahan Jepang yang hanya menguasai Indonesia selamat 3,5 tahun saja. Selamat berwisata sejarah.
2. Pabrik Teh Kaligua
Perkebunan teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran tinggi yang terletak Kaligua di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tepatnya di wilayah Brebes bagian Selatan. Wisata agro Kaligua dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah dan merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan daya dukung potensi alam yang indah. Hasil pengolahan perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea) dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk. Jadi wisatawan yang berkunjung dapat langsung menikmati hangatnya teh hitam (black tea) Kaligua atau dapat membeli sebagai oleh-oleh.
Teh Club
Teh Hitam (Black Tea)
3. Telaga Renjeng
Telaga Ranjeng atau juga yang biasa dikenal dengan Telaga Renjeng berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan. Telaga ini dibagun pada tahun 1924 sebagai bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani Pekalongan Timur. Berada di bawah kaki Gunung Slamet, cagar alam tersebut memiliki luas 48,5 hektar terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga. Dahulu kala, Telaga Ranjeng merupakan tempat mandi para tokoh kerajaan di Jawa. Selain udaranya yang sejuk daya tarik kawasan ini adalah pemandangan hutan lindung yang hijau serta ribuan ikan lele yang jinak dan dianggap keramat. Konon ikan-ikan tersebut dianggap sebagai penghuni telaga. Pengunjung akan dipersilakan untuk memberi makan ikan-ikan tersebut dengan roti. Tidak perlu khawatir jika kita tidak membawa roti karena di sana ada beberapa pedagang yang menjual roti. Kawasan Telaga Ranjeng juga sangat dekat dengan perkebunan teh Kaligua yang dikelola oleh PTP milik pemerintah (BUMN). Di sana kita bisa menikmati tea walk, yaitu berjalan-jalan mengelilingi kebun dengan udara yang segar serta pemandangan yang indah. Bagi keluarga yang membawa anak-anak juga tidak perlu khawatir. Di sana, terdapat kolam renang mini dan area outbond. Selain menikmati indahnya kebun teh di kawasan perkebunan teh Kaligua juga terdapat Gua Jepang. Gua ini adalah gua buatan pada zaman penjajahan Jepang yang konon digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang. Panjang gua ini sebenarnya adalah 800 meter. Namun pengunjung hanya diizinkan untuk menelusuri 300 meter saja demi keamanan dan kenyamanan. Tempat ini juga memiliki puncak tertinggi yaitu Puncak Sakub yang berada pada ketinggian kurang lebih 2.060 mdpl. Kita bisa menuju ke Puncak Sakub dengan berjalan kaki ataupun menggunakan mobil.
4. Tuk Benih
Tuk Benih adalah salah satu sumber mata air jernih yang mengalir langsung dari kaki gunung slamet, tak hanya indah air nya sangat jernih dan segar bisa juga langsung di konsumsi karna kandungan air higenis sekali.
5. Out Bond
Dikaligua juga menyediakan game buat anak2 serta orang dewasa jadi bagi anda yang ingin menghabiskan wekeend ke kaligua tidak usah bingung karena jenuh ingin kegiatan lain jadi bisa mencoba untuk out bond bersama keluarga atau rekan2 kerja, sekolahm, dll. tidak hanya menyediakan out bond saja ada juga lapangan tenis, lapangan sepak bola, takraw, volle, dan masih banyak lagi. bagi anda yang ingin menginap pun disini tersedia berbagai villa untuk bermalam dan menikmati malam nya kaligua.
villa yang tersedia dikaligua.
Sekian yang saya sampaikan mengenai Agro Wisata Kebun Teh Kaligua di Kota Bumiayu Brebes Jawa Tengah, Semoga bermanfaat. amiin
Selamat Berkunjung, Terimakasih :)
Wassalamualaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar